Profil Umar Patek Eks Teroris Bom Bali yang Jadi Barista Kopi – Umar Patek nama yang pernah menghantui pemberitaan nasional dan internasional, dikenal sebagai salah satu pelaku utama dalam tragedi Bom Bali 2002 yang menewaskan lebih dari 200 orang. Lahir dengan nama asli Hisyam bin Alizein di Pemalang, Jawa Tengah, Umar Patek dulunya merupakan anggota kelompok mega roulette online teroris Jemaah Islamiyah. Ia dikenal sebagai ahli perakit bom yang terlatih dan pernah menjadi salah satu buronan paling dicari oleh otoritas Indonesia dan Amerika Serikat.
Setelah penangkapan di Pakistan tahun 2011 dan dipulangkan ke Indonesia, Umar Patek menjalani proses hukum dan dijatuhi hukuman penjara selama 20 tahun. Namun, kisahnya tidak berakhir di balik jeruji besi. Ia menjadi contoh dari keberhasilan program deradikalisasi yang dijalankan oleh pemerintah Indonesia.
Transformasi di Balik Penjara
Selama masa tahanannya, Umar Patek mulai menunjukkan perubahan sikap. Ia mengikuti program pembinaan dan deradikalisasi yang dilakukan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Proses ini melibatkan pendekatan psikologis, ideologis, serta pembinaan keterampilan hidup yang positif.
Umar Patek secara terbuka raja mahjong menyatakan penyesalan atas perbuatannya di masa lalu dan mengaku salah dalam memahami ajaran agama. Ia juga menyampaikan permintaan maaf kepada para korban dan keluarga korban Bom Bali. Sikap ini menjadi dasar bagi pemerintah untuk memberinya pembebasan bersyarat pada tahun 2022, setelah menjalani lebih dari separuh masa hukumannya.
Menjadi Barista: Simbol Kehidupan Baru
Kini, Umar Patek menjalani kehidupan baru sebagai barista kopi di sebuah warung di Jawa Timur. Perannya sebagai barista bukan hanya soal menyajikan kopi, melainkan menjadi simbol nyata dari perubahan dan upaya reintegrasi ke masyarakat. Ia bahkan aktif membagikan pengetahuannya kepada anak muda dan berbicara di berbagai forum tentang bahaya ekstremisme.
Kehidupan barunya ini banyak menuai pro dan kontra. Beberapa pihak, terutama korban dan keluarga korban tragedi Bom Bali, masih merasa luka dan keberatan atas pembebasannya. Namun, pemerintah melihat kasus Umar Patek sebagai peluang untuk menunjukkan bahwa deradikalisasi bisa berhasil jika dilakukan dengan serius dan manusiawi.
Penutup
Perjalanan Umar Patek dari seorang ekstremis menjadi barista mencerminkan kompleksitas isu terorisme dan harapan atas rehabilitasi. Meski masa lalunya kelam, kisah hidupnya kini menjadi studi penting tentang perubahan, pengampunan, dan harapan akan masa depan yang lebih damai.