6 Pernyataan Presiden Prabowo Subianto dalam Sesi Pleno KTT D-8 di Mesir – Presiden Prabowo Subianto menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-11 Developing Eight (D-8) yang diselenggarakan di Istana Kepresidenan New Administrative Capital, Kairo, Mesir. Dalam sesi pleno KTT tersebut, Presiden Prabowo menyampaikan beberapa pernyataan penting yang menyoroti potensi besar dan tantangan yang dihadapi oleh negara-negara anggota D-8. Berikut adalah enam pernyataan utama yang disampaikan oleh Presiden Prabowo Subianto dalam sesi pleno KTT D-8:
Baca juga : Viral! Oknum Polisi Ancaman Tembak Warga di Tebing Tinggi Diperiksa Propam
1. Pentingnya Persatuan dan Kolaborasi Ekonomi
Presiden Prabowo menekankan pentingnya persatuan dan kolaborasi ekonomi di antara negara-negara anggota D-8. Menurutnya, kekuatan negara anggota D-8 merupakan kekuatan yang transformatif dan memiliki potensi besar untuk memajukan kesejahteraan masyarakat anggotanya. “Kita harus menyadari bahwa D-8 memang menyimpan potensi yang sangat besar. Secara keseluruhan, D-8 mewakili pertumbuhan judi bola ekonomi terbesar ketiga secara global dengan gabungan PDB sebesar USD4,81 triliun pada tahun 2023,” ujar Prabowo.
2. Pemanfaatan Ekonomi Biru
Presiden Prabowo menyoroti pentingnya pemanfaatan ekonomi biru sebagai salah satu pilar kerja sama strategis di antara negara-negara D-8. Ekonomi biru mencakup pemanfaatan sumber daya laut secara berkelanjutan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. “Semua negara D-8 memiliki posisi unik untuk memanfaatkan raja mahjong manfaat dan sumber daya ekonomi biru. Ini merupakan kerja sama yang sangat strategis,” tambahnya.
3. Dukungan untuk Palestina
Dalam sesi pleno KTT D-8, Presiden Prabowo juga menegaskan dukungan Indonesia untuk Palestina. Ia mengajak negara-negara anggota D-8 untuk bersatu dan berkolaborasi agar dapat menjadi kelompok yang kuat dan mendukung Palestina. “Kita mengatakan bahwa kita mendukung Palestina. Tapi kalau kita lemah, bagaimana kita bisa mendukung Palestina? Oleh karena itu, Yang Mulia, mari kita manfaatkan kerja sama kita,” kata Prabowo.
4. Kritik terhadap Dunia Internasional
Presiden Prabowo mengkritik dunia internasional yang tidak menghormati suara negara-negara Muslim. Ia menyoroti bahwa isu hak asasi manusia (HAM) sering kali tidak berlaku bagi umat Muslim. “Dunia internasional sering kali tidak menghormati suara negara-negara Muslim. Bahkan, hal yang paling menyedihkan, isu hak asasi manusia sering kali tidak berlaku bagi umat Muslim,” ujar Prabowo.
5. Advokasi Tatanan Global yang Lebih Adil
Presiden Prabowo mendorong negara-negara anggota D-8 untuk terus mengadvokasi tatanan global yang lebih adil berdasarkan hukum internasional, inklusivitas, keadilan, dan kesejahteraan bersama. Menurutnya, D-8 harus menjadi lebih dari sekedar blok ekonomi, melainkan sebuah gerakan global yang inklusif dan berkeadilan. “Kita juga harus terus mengadvokasi tatanan global yang lebih adil berdasarkan hukum internasional, inklusivitas, keadilan, dan kesejahteraan bersama,” tegasnya.
6. Komitmen Indonesia dalam Kolaborasi Antarnegara
Sebagai penutup, Presiden Prabowo menegaskan komitmen Indonesia untuk memperkuat kolaborasi antarnegara dan mendorong pertumbuhan ekonomi untuk kesejahteraan rakyat. Ia mengajak para pemimpin negara untuk menjadikan D-8 sebagai katalis perubahan yang positif. “Mari kita jadikan organisasi D-8 menjadi harapan bagi seluruh bangsa dan dunia,” tandasnya.
Kesimpulan
Pernyataan Presiden Prabowo Subianto dalam sesi pleno KTT D-8 menyoroti pentingnya persatuan, kolaborasi ekonomi, dan advokasi tatanan global yang lebih adil. Dengan pemanfaatan ekonomi biru dan dukungan untuk Palestina, negara-negara anggota D-8 memiliki potensi besar untuk memajukan kesejahteraan masyarakat anggotanya. Komitmen Indonesia dalam memperkuat kolaborasi antarnegara juga menjadi salah satu poin penting yang disampaikan oleh Presiden Prabowo.